TARI PENDET

TARI PENDET PADA AWALNYA MERUPAKAN TARI PEMUJAAN YANG BANYAK DITARIKAN UNTUK UPACARA YADNYA. TARIAN INI MELAMBANGKAN PENYAMBUTAN ATAS TURUNNYA DEWATA KE ALAM DUNIA. LAMBAT-LAUN, SEIRING PERKEMBANGAN ZAMAN, PARA SENIMAN BALI MENGUBAH PENDET MENJADI "UCAPAN SELAMAT DATANG", MESKI TETAP MENGANDUNG ANASIR YANG SAKRAL-RELIGIUS. TARI PENDET DISUSUN PADA TAHUN 1951 OLEH SENIMAN KELAHIRAN DESA SUMERTHA, KOTA DENPASAR, I WAYAN RINDI DAN SEORANG PENARI KETUT RENENG

PENDET MERUPAKAN PERNYATAAN DARI SEBUAH PERSEMBAHAN DALAM BENTUK TARIAN UPACARA. TIDAK SEPERTI HALNYA TARIAN-TARIAN PERTUNJUKKAN YANG MEMERLUKAN PELATIHAN INTENSIF, PENDET DAPAT DITARIKAN OLEH SEMUA ORANG, PEMANGKUS PRIA DAN WANITA, DEWASA MAUPUN GADIS.

TARIAN INI DIAJARKAN SEKEDAR DENGAN MENGIKUTI GERAKAN DAN JARANG DILAKUKAN DI BANJAR-BANJAR. PARA GADIS MUDA MENGIKUTI GERAKAN DARI PARA WANITA YANG LEBIH SENIOR YANG MENGERTI TANGGUNG JAWAB MEREKA DALAM MEMBERIKAN CONTOH YANG BAIK.

TARI PUTRI INI MEMILIKI POLA GERAK YANG LEBIH DINAMIS DARIPADA TARI REJANG YANG DIBAWAKAN SECARA BERKELOMPOK ATAU BERPASANGAN. BIASANYA DITAMPILKAN SETELAH TARI REJANG DI HALAMAN PURA DAN BIASANYA MENGHADAP KE ARAH SUCI (PELINGGIH) DENGAN MENGENAKAN PAKAIAN UPACARA DAN MASING-MASING PENARI MEMBAWA SANGKU, KENDI, CAWAN, DAN PERLENGKAPAN SESAJEN LAINNYA.

Google images